Jumat, 02 Januari 2009

Saung Tani Institute

Saung tani institute adalah tempat dimana para pemikir yang berjuang demi kemajuan sektor pertanian berkumpul. Didalamnya terdapat beberapa mahasiswa-mahasiswi dan alumni dari Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pendiri Saung Tani Institute yaitu Nurul Hayat S.P, seorang alumni yang sering dikenal oleh yang lainnya dengan sebutan Kandjeng. Saat ini, beliau sedang melanjutkan studinya di Institut Pertanian Bogor jurusan Sosiologi Pedesaan.
Semasa kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, beliau adalah seorang motivator bagi adik tingkatnya. Membimbing serta memberikan arahan untuk bagaimana menjadi seorang pemikir dalam kemajuan pertanian di Indonesia.

Kandjeng, you are the inspiration for all agriculture souldiers.
Semangat..........

Permasalahan Tenaga Kerja Pertanian

Ekonomi pedesaan merupakan bagian integral dari perekonomian nasional secara keseluruhan.
Berbagai perubahan telah terjadi, baik perkembangan sosial ekonomi pedesaan maupun perkotaan sebagai ekses strategi pembangunan yang selama ini bersifat bias perkotaan. Hal ini menyebabkan potensi perekonomian pedesaan tidak dapat didayagunakan secara maksimal. Ada dua hal yang kerap digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan, yaitu kesempatan kerja dan pendapatan. Kedua hal ini saling berkaitan baik di tingkat mikro rumah tangga maupun di tingkat makro pedeasaan.
Dari aspek tenaga kerja, masih dijumpai diantaranya kesempatan kerja yang belum berkembang dan produktivitas tenaga kerja di sektor ekonomi pedesaan yang rendah. Kedua indikator tersebut turut mendorong arus urbanisasi tenaga kerja muda terdidik dari desa ke kota (Speare and Harris, 1986 dan Manning, 1992). Fenomena ini didukung pula oleh lambatnya peningkatan upah riil buruh pertanian (Manning dan Suriya, 1996 dan White, 1992) atau bahkan mengalami stagnasi, sementara upah riil buruh di sektor luar pertanian terus mengalami
peningkatan (Erwidodo et al.,1993). Rendahnya tingkat upah dan rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian tidak lepas dari terbatasnya penguasaan lahan pertanian dan terbatasnya kesempatan kerja di sektor luar pertanian (Ishikawa, 1978). Dari situasi demikian, diharapkan perkembangan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha di sektor luar pertanian merupakan alternatif kegiatan dan sumber pendapatan masyarakat pedesaan terutama bagi para petani berlahan sempit (small size land holding farmers) dan petani tanpa lahan (landless farmers). Akan tetapi pada kenyataannya keterlibatan kelompok masyarakat tersebut sebagian besar hanya pada kegiatan-kegiatan dengan produktivitas rendah (Hart, 1986) karena tingkat keterampilan dan permodalan yang terbatas (Nurmanaf et al., 2004). Secara umum pembangunan pertanian telah meningkatkan produksi secara fisik, namun produktivitas tenaga kerja terutama di subsektor tanaman pangan selama dua dekade terakhir tidak mengalami peningkatan yang berarti (Eng, 1993).
Dari beberapa kasus terjadi perubahanperubahan bidang usaha dari sektor pertanian ke sektor luar pertanian. Hadi et al (2003) melaporkan kasus di desa-desa penelitian yang pada tahun 1998 berbasis pertanian seperti tanaman pangan, peternakan sapi perah dan perkebunan kopi tidak lagi dijumpai pada tahun 2003. Jenis-jenis usaha tersebut tidak lagi merupakan sumber utama pendapatan rumah tangga, tapi terlah digantikan oleh kegiatan-kegiatan di sektor luar pertanian, seperti usaha di sektor informal dan berburuh walaupun dengan produktivitas rendah. Kecenderungan demikian, merupakan penjelasan adanya pergeseran struktur pendapatan masyarakat di pedesaan. Dominasi sektor pertanian terhadap pendapatan rumah tangga digantikan oleh sektor di luar pertanian (Nurmanaf et al, 2004). Dari berbagai studi menunjukkan, bahwa adanya perbedaan struktur perekonomian masyarakat akibat adanya perbedaan agroekosistem. Di desa-desa berbasis lahan sawah memiliki ciri-ciri yang spesifik dalam hal kesempatan kerja dan sumber-sumber pendapatan dibandingkan dengan di desa-desa berbasis lahan kering (Nurmanaf 2005). Bertolak dari temuan tersebut, yang selanjutnya dijadikan dasar asumsi, maka tulisan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran perihal kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat pedesaan dari sektor luar pertanian di pedesaan berbasis lahan kering. Diskusi dan bahasan didasarkan terutama pada data Penelitian Panel Petani Nasional (Patanas) yang dilakukan oleh Puslitbang Sosek Pertanian tahun 2004.

MySpace Layouts

Myspace Layouts at Pimp-My-Profile.com / Colorless flowers / Comments